08 September 2008

Marhaban Ya Ramadhan





Umat Islam di seluruh dunia menyambut kehadiran Ramadhan dengan penuh suka cita terutama orang-orang yang beriman seperti yang termaktub dalam seruan Allah dalam Al-Quran Surat Al-Baqaroh Ayat 183 “ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu menjadi orang yang taqwa”. Puasa wajib ini merupakan rukun Islam yang keempat dan turun pada tahun kedua Hijriah. Ramadhan adalah bulan yang paling istimewa bagi umat Islam,betapa tidak? Karena Ramadhan adalah bulan yang ditunggu-tunggu dimana didalamnya banyak mengandung keberkahan yang Allah berikan,segala munajat Do’a akan dijabah oleh Allah, ada Rahmat Allah, ada Ampunan Allah, Nabi Muhammad bersabda “Barang siapa berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, niscaya akan diberikan ampunan kepadanya atas dosa-dosanya dimasa lalu” (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Disiang hari kita berpuasa , malam hari kita Qiyamul Lail, dan bersedekah dibulan ini sama dengan membelanjakan harta di jalan Fisabilillah. Dalam hadis lain, dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda “ Sungguh Ramadhan telah datang kepada mu, ia adalah bulan yang penuh berkah. Allah mewajibkan puasa kepadamu, didalamnya terbukalah pintu-pintu surge dan tertutuplah pintu neraka, syaitan dibelenggu semuanya. Juga didalamnya terdapat Lailatur Qadar, suatu malam yang sangat berharga melebihi 1.000 bulan nilai kebaikannya”.

Disaat inilah kita mengetahui jika kita melakukan perbuatan yang dilarang Allah “itu” bukan godaan dari syaitan tetapi kita tidak bisa mengendalikan hawa nafsu, jangan memfitnah syaitan.
Untuk itu Ramadhan adalah bulan untuk menempa diri agar kaum yang berpuasa dapat mematangkan diri secara emosi, intelektual, dan spiritual. Disamping itu ada hal yang lebih penting adalah Kejujuran, ya…, puasa melatih diri dari kejujuran dimana puasa sangat menekankan arti kejujuran. Seperti kita ketahui, yang benar-benar mengetahui seseorang itu berpuasa adalah Kita dan Allah, karena itulah, puasa oleh Allah SWT dianggap sebagai ibadah yang istimewa dan Allah sendirilah yang akan member pahala bagi yang berpuasa.

Mudah-mudahan Ramadhan kali ini akan membawa kebaikan kepada pemimpin kita, menjadi pemimpin yang Jujur, dan keberkahan berpihak pada Bangsa ini agar Bangsa ini keluar dari kesulitan. Amin ya Allah. Amin ya Rabbal Alamin.

02 September 2008

Pertemuan dengan Bung Karno (2)



Kupukul-pukul wajahku, benarkah ini…?, aku dibangunkan oleh Protokol Istana, Yang Mulia Presiden Soekarno Pemimpin Besar Revolusi ingin bertemu adik. "baik pak, sebentar saya keluar" sahut ku. Tak lama berselang aku berjalan sedikit malu-malu yang dibarengi perasaan tidak karuan, dan aku diserahkan kepada ajudan Presiden, aku dibisikkan oleh protokol Istana "beliau ini Bpk Ali Moertopo, ajudan Bung Karno" bisiknya, "Siap….., Lapor, ini adik yang dari Langsa Aceh, laporan selesai" ucap petugas protokol, sembari menyerahkan saya kepada Ajudan Presiden.

Sembari berjalan saya di ceritakan ruangan demi ruangan oleh " Bapak Ali Moertopo" , beliau memakai baju kebesaran militer lengkap dengan tanda Jasanya dan diatas pundaknya terlihat ada 2 Bintang yang menandakan Beliau adalah berpangkat Mayor Jendral, saya tidak bisa berkata sepatah katapun, saya hanya mengangguk dan tersenyum mendengarkan penjelasan dari Ajudan Bung Karno tersebut. Tiba di sebuah ruangan, saya hanya dipersilahkan duduk disebuah kursi dan beliau mengetuk pintu, lalu memasuki ruangan yang saya tidak mengetahui ruangan "apa" di dalam. Selang berapa lama Bapak Ali Moertopo mengajak saya masuk ruangan tersebut dan saya begitu kagetnya melihat Sosok Seorang Presiden RI tersenyum menerima saya, Beliau terlihat Gagah, Ganteng, Penuh Kharisma dengan membuka kedua tangan beliau seakan saya adalah anaknya. Saya berjabat tangan dengan Bung Karno, lantas saya dipeluknya sampai saya meneteskan air mata kebanggaan dan keharuan. Dalam pelukan itu Bung Karno membisikkan kata-kata " Selamat Ulang Tahun Anakku, Aku doakan kelak hidupmu berguna dan bermanfaat untuk bangsamu, salam Aku untuk orang Tuamu". Amin ya Allah dan terima kasih Bapak " Ku ".

Perlahan Bung Karno memegang pundakku dan seolah mengajak pandangan ke arah ruangan yang tidak jauh dari tempat " Kami " bersalaman. Beliau mengatakan " tahukah kamu anakku…?, ada 6 orang yang berdiri diruangan tersebut..?" ya Pak, sahut ku, " beliau-beliau itu adalah calon pemimpin Bangsa ini setelah Ku, tapi beliau-beliau itu saling tidak bertegur sapa satu dengan yang lainnya, aku prihatin anakku, bagaimana bangsa ini mau besar kalau mereka tidak mempunyai Jiwa Yang Besar", ucap Bung Karno. "Kamu mengenalnya…anakku..?" Tanya Bung Karno, " Tidak Bung Karno", jawab ku. Lantas Bung Karno melanjutkan ceritanya " Yang memakai pakaian militer dan ada 3 bintang di pundahnya itu bernama Letnan Jendral Soeharto, yang di sebelah kirinya itu Habibi, beliau itu orang pinter seperti Albert Einsten, dan yang memakai sarung berkaca mata tebal itu bernama Abdul Rahman Wahid, anak muda itu adalah putra KH Wahid Hasyim". Dan Gadis yang cantik itu siapa Pak..?, Tanya ku, " dia putriku anakku, namanya Megawati, dan yang disebelahnya sosok yang tinggi besar itu adalah Susilo Bambang Yudoyono". Jadi merekakah..?, nantinya yang menjadi Pemimpin Republik ini, ucapku heran, " Ya, jawab Bung Karno ", lantas siapa sosok anak muda yang berdiri dibelakang Susilo Bambang Yudoyono "Tanya ku pada Bung Karno". Anakku, kelak engkau akan tahu siapa gerangan anak muda tersebut, percayalah suatu masa Bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang Makmur. Ayo anakku, kamu akan aku perkenalkan kepada Mereka, " pinta Bung Karno".

Alangkah terkejutnya saya, saya terjaga dari tidur, ternyata saya sedang bermimpi, dalam mimpi, saya juga bisa bermimpi, ah.. ternyata Cuma mimpi, cumi. Jadi undangan saya di istana Negara juga mimpi, pantes saja, usia 17 tahun saya bertemu Bung Karno,padahal Beliau sudah wafat sejak 1970.
Tapi ada hal yang saya ingat dari Bung Karno, bahwa Para mantan Pemimpin bangsa di negeri ini pada kenyataannya memang mereka sekarang ini tidak bertegur sapa satu sama yang lain, dan siapa gerangan anak muda yang dalam " Mimpiku " yang kelak akan memimpin negeri ini..??? Wallahualam.
Terima kasih Bung karno. (Hye/red)