02 September 2008

Pertemuan dengan Bung Karno (2)



Kupukul-pukul wajahku, benarkah ini…?, aku dibangunkan oleh Protokol Istana, Yang Mulia Presiden Soekarno Pemimpin Besar Revolusi ingin bertemu adik. "baik pak, sebentar saya keluar" sahut ku. Tak lama berselang aku berjalan sedikit malu-malu yang dibarengi perasaan tidak karuan, dan aku diserahkan kepada ajudan Presiden, aku dibisikkan oleh protokol Istana "beliau ini Bpk Ali Moertopo, ajudan Bung Karno" bisiknya, "Siap….., Lapor, ini adik yang dari Langsa Aceh, laporan selesai" ucap petugas protokol, sembari menyerahkan saya kepada Ajudan Presiden.

Sembari berjalan saya di ceritakan ruangan demi ruangan oleh " Bapak Ali Moertopo" , beliau memakai baju kebesaran militer lengkap dengan tanda Jasanya dan diatas pundaknya terlihat ada 2 Bintang yang menandakan Beliau adalah berpangkat Mayor Jendral, saya tidak bisa berkata sepatah katapun, saya hanya mengangguk dan tersenyum mendengarkan penjelasan dari Ajudan Bung Karno tersebut. Tiba di sebuah ruangan, saya hanya dipersilahkan duduk disebuah kursi dan beliau mengetuk pintu, lalu memasuki ruangan yang saya tidak mengetahui ruangan "apa" di dalam. Selang berapa lama Bapak Ali Moertopo mengajak saya masuk ruangan tersebut dan saya begitu kagetnya melihat Sosok Seorang Presiden RI tersenyum menerima saya, Beliau terlihat Gagah, Ganteng, Penuh Kharisma dengan membuka kedua tangan beliau seakan saya adalah anaknya. Saya berjabat tangan dengan Bung Karno, lantas saya dipeluknya sampai saya meneteskan air mata kebanggaan dan keharuan. Dalam pelukan itu Bung Karno membisikkan kata-kata " Selamat Ulang Tahun Anakku, Aku doakan kelak hidupmu berguna dan bermanfaat untuk bangsamu, salam Aku untuk orang Tuamu". Amin ya Allah dan terima kasih Bapak " Ku ".

Perlahan Bung Karno memegang pundakku dan seolah mengajak pandangan ke arah ruangan yang tidak jauh dari tempat " Kami " bersalaman. Beliau mengatakan " tahukah kamu anakku…?, ada 6 orang yang berdiri diruangan tersebut..?" ya Pak, sahut ku, " beliau-beliau itu adalah calon pemimpin Bangsa ini setelah Ku, tapi beliau-beliau itu saling tidak bertegur sapa satu dengan yang lainnya, aku prihatin anakku, bagaimana bangsa ini mau besar kalau mereka tidak mempunyai Jiwa Yang Besar", ucap Bung Karno. "Kamu mengenalnya…anakku..?" Tanya Bung Karno, " Tidak Bung Karno", jawab ku. Lantas Bung Karno melanjutkan ceritanya " Yang memakai pakaian militer dan ada 3 bintang di pundahnya itu bernama Letnan Jendral Soeharto, yang di sebelah kirinya itu Habibi, beliau itu orang pinter seperti Albert Einsten, dan yang memakai sarung berkaca mata tebal itu bernama Abdul Rahman Wahid, anak muda itu adalah putra KH Wahid Hasyim". Dan Gadis yang cantik itu siapa Pak..?, Tanya ku, " dia putriku anakku, namanya Megawati, dan yang disebelahnya sosok yang tinggi besar itu adalah Susilo Bambang Yudoyono". Jadi merekakah..?, nantinya yang menjadi Pemimpin Republik ini, ucapku heran, " Ya, jawab Bung Karno ", lantas siapa sosok anak muda yang berdiri dibelakang Susilo Bambang Yudoyono "Tanya ku pada Bung Karno". Anakku, kelak engkau akan tahu siapa gerangan anak muda tersebut, percayalah suatu masa Bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang Makmur. Ayo anakku, kamu akan aku perkenalkan kepada Mereka, " pinta Bung Karno".

Alangkah terkejutnya saya, saya terjaga dari tidur, ternyata saya sedang bermimpi, dalam mimpi, saya juga bisa bermimpi, ah.. ternyata Cuma mimpi, cumi. Jadi undangan saya di istana Negara juga mimpi, pantes saja, usia 17 tahun saya bertemu Bung Karno,padahal Beliau sudah wafat sejak 1970.
Tapi ada hal yang saya ingat dari Bung Karno, bahwa Para mantan Pemimpin bangsa di negeri ini pada kenyataannya memang mereka sekarang ini tidak bertegur sapa satu sama yang lain, dan siapa gerangan anak muda yang dalam " Mimpiku " yang kelak akan memimpin negeri ini..??? Wallahualam.
Terima kasih Bung karno. (Hye/red)

Tidak ada komentar: